Senin, 26 Desember 2011

STRATEGI EKSPOSITORI


A.    Pengertian Pembelajaran Ekspositori
Istilah ekspositori berasal dari konsep eksposisi yang berarti memberi penjelasan. Dalam konteks pembelajran, eksposisi merupakan strategi yang dilakukan guru untuk mengatakan atau menjelaskan fakta-fakta, gagasan-gagasan dan informasi-informasi penting lainnya kepada para pembelajar.
Menurut pendapat surya darma ( 2008:30 )sterategi pembelajaran ekspositori adalahstrategi pembelajaran yang menekankankepada proses penyampaian materisecara verbal dari seorang gurukepada kelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Strategi pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajran yang berorientasi kepada guru, dikatakan demikian sebab dalam strategi ini guru memegang peranan yang sangat penting atau dominan.
Dimyati dan Mudjiono (1999:172) mengatakan metode ekspositori adalah memindahkan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai kepada siswa.
Jadi, strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seseorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pembelajaran secara optimal.

B.     Karakteristik Pembelajaran Ekspositori
        Karakteristik strategi pembelajaran ekspositori yaitu:
a)      Dilakuakan dengan cara penyampaian materi pembelajaran secara verbal artinya bertutur secara lisan yang merupakan alat utama dalam melakukan strategi ini.
b)      Materi yang disampaikan adalah materi pembelajaran yang sudah jadi, seperti data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk berpikir ulang.
c)      Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi sendiri artinya setelah proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat memahami yang benar yaitu mengingat kembali materi yang telah diuraikan.

C.    Prinsip Pembelajaran Ekspositori
Prinsip-Prinsip Strategi Pembelajaran Ekspositori adalah sebagai berikut 
a)      Berorientasi pada tujuan
Walaupun penyampaian materi pelajaran merupakan cirri utama dalam strategi pembelajaran ekspositori melalui metode ceramah, namun tidak berarti proses penyampaian materi tanpa tujuan pembelajaran. Sebelum strategi diterapkan oleh guru maka guru harus merumuskan tujuan pembelajaran secara jelas dan terukur. Seperti criteria pada umumnya tujuan pembelajaran harus dirumuskan dalam bentuk tingkah laku yang dapat diukur atau berorientasi pada kompetensi yang harus dicapai siswa. Strategi pembelaran ekspositori tidak akan mungkin mengejar tujuan kemampuan berpikir tingkat tinggi misalnya kemampuan untuk menganalisis, mengintesis, mengevaluasi sesuatu namun tidak berarti tujuan kemampuan taraf rendah. Justru tujuan itulah yang harus dijadikan ukuran dalam menggunakan strategi ekspositori.
b)      Prinsip Komunikasi
Proses pembelajran dapat dikatakan sebagai proses komunikasi yang merujuk pada proses penyampaian pesan dari seseorang kepada seseorang atau sekelompok orang. Pesan yang disampaikan  adalah materi pembelajaran yang diorganisisr dan disusun sesuai dengan tujuan tertentu yang ingin dicapai. Dalam proses komunikasi guru berfungsi sebagai sumber pesan dan siswa sebagai penerima pesan. Dalam komunikasi selalu terjadi pemindahan pesan informasi dari sumber pesan ke penerima pesan. System komunikasi dikatakan efekrif jika pesan dapat ditangkap oleh penerima pesan secra utuh. Dan jika pesan tersebut tidak diterima dengan baik maka system komunikasi tersebut idak efektif. Kesulitan menangkap pesan disebabkan oleh gangguan yang menghambat kelancaran komunikasi sehingga siswa tidak dapat menerima pesan yang ingin disampaikan. Strategi ekspositori menekankan pada proses penyampaian, maka prinsip komunikasi sangat penting untuk diperhatikan.
c)      Prinsip Kesiapan
Kesiapan merupakan salah satu hukum belajar. Inti dari hukum belajara adalah setiap individu akan merespon dengan cepat dari setiap stimulus manakala dalam dirinya sudah memiliki kesiapan dan tidak mungkin merespon jika tidak memiliki kesiapan. Agar siswa dapat menerima pesan informasi sebagai stimulus yang kita berikan, kita harus memposisikan mereka dalam keadaan siap baik secara fisik maupun psikis untuk menerima pelajaran. Oleh karena itu sebelum menyampaikan informasi apakah dalam otak anak sudah tersedia file yang sesuai dengan jenis informasi yang akan kita sampaikan atau belum. Jika belum kita sediakan dahulu agar dapat menampung setiap informasi yang kita berikan
d)      Prinsip Berkelanjutan
Proses pembelajaran ekspositori harus  dapat mendorong siswa untuk mau mempelajari meteri pelajaran lebih lanjut. Pembelajaran bukan berlangsung pada saat itu saja tetapi juga untuk waktu selanjutnya. Ekspositori berhasil jika melalui proses penyampaian dapat membawa siswa pada situasi ketidakseimbangan sehingga mendorong untuk mencari dan menemukan semdiri melalui proses belajar mandiri.

D.    Langkah-langkah Pembelajaran Ekspositori
Langkah-Langkah  dalam Penerapan strategi pembelajaran Ekspositori adalah sebagai berikut:
a)      Persiapan (Preparation).
Dalam strattegi ekspositori langkah persipan sangat penting, keberhasilan pembelajaran sangat tergantung dari langkah persiapan. Tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan persiapan yaitu:
Beberapa hal yang harus dilakukan dalam langkah persipan yaitu:
v  Berikan sugesti yang positif dan hindari sugesti yang negative
Memberikan sugesti yang positif akan dapat membangkitkan kekuatan pada siswa untuk menembus rintangan dalam belajar. Sebaliknya sugesti yang negative dapat mematikan semangat belajar.
v  Mulailah dengan mengemukakan tujuan yang harus dicapai
Mengemukakan tujuan sangat pentinga rtinya dalam setiap proses belajar mengajar. Dengan mengumukakan tujuan, siswa akan paham dengan apa yang harus mereka kuasai serta mau dibawa kemana mereka. Dengan demikian tujuan merupakan pengikat baik bagi guru maupun siswa
v  Bukakan file dalam otak siswa seperti halnya sebuah computer, data akan tersimpan jika sudah tersedia filenya. Begitu juga otak manusia, materi pelajaran akan ditangkap dan disimpan dalam memori jika sudah tersedia file yang sesuai. Sebelum kita menyampaikan materi pelajaran sebaiknya terlebih dahulu kita harus membuka file dalam otak siswa agar materi bisa cepat ditangkap.
b)      Penyajian (Presentation).
Langkah penyampaian materi pelajaran sesuai dengan persiapan yang dilakukan. Dalam penyajian, bagaimana agar materi yang kita sampaikan mudah ditangkap dan dipahami oleh siswa.
      Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyajian yaitu:
v  Penggunaan bahasa
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan bahasa:
·         bahasa yang dipakai harus dipahami dan komunikatif agar mudah dipahami.
·         dalam penggunaan bahasa harus memperhatikan tingkat perkembangan siswa.
v  Intonasi suara.
Intonasi suara adalah pengaturan suara agar sesuai dengan pesan yang disampaikan. Guru yang baik akan memahami kapan ia harus meninggikan dan melemahkan suara. Pengaturan suara akan membuat perhatian siswa terkontrol.
v  Menjaga kontak mata dengan siswa.
 Dalam proses penyajian materi pelajaran, kontak mata merupakan hal penting untuk membuat siswa tetap memperhatikan pelajaran. Melalui kontak mata , siswa bukan hanya merasa dihargai tetapi juga seakan-akan diajak terlibat dalam proses penyajian. Pandanglah siswa secar bergiliran, jangan biarkan pandangan tertuju pada hal-hal di luar materi.
v  Menggunakan joke-joke yang menyegarkan.
Adalah kemampuan guru untuk menjaga kelas agar tetap hidup dan segar melalui penggunaan kalimat atau bahasa yang lucu. Guru dapat memunculkan joke bila dirasakan siswa sudah kehilangan konsentrasi yang bisa dilihat dari cara mereka  duduk tidak tenang, cara mereka memandang atau gejala-gejala prilaku tertentu misalnya misalnya memainkan alat tulis atau mengetuk-ngetuk meja.
c)      Korelasi (Corelation).
Adalah langkah menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa dengan hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat menangkap keterkaitan dengan struktur pengetahuan yang dimiliki. Langkah korelasi dilakukan untuk memberi makna terhadap materi pelajaran.
d)     Menyimpulkan (Generalitation).
Adalah tahapan untuk memahami inti dari materi pelajaran yang telah disajikan. Langkah menyimpulkan dalam strategi pembelajaran strategi ekspositori yaitu mengambil inti sari dari proses penyajian. Menyimpulkan berarti memberikian keyakinan kepada siswa tentang kebenaran suatu paparan sehingga siswa tidak ragu. Menyimpulkan bisa dilakuakan dengan cara:
v  mengulang kembali inti materi menjadi pokok persoalan
v  cara memberikan beberapa pertanyaan yang relevan dengan materi yang telah disajikan
v  cara maping melalui pemetaan keterkaitan antar materi pokok-pokok materi
e)      Mengaplikasikan (Aplication)
Langkah aplikasi adalah langkah unjuk kemampuan siswa setelah mereka menyimak penjelasan guru. Langkah ini sangat penting sebab melalui langkah ini guru akan dapat mengumpulkan informasi tentang penguasaan dan pemahaman materi pelajaran. Teknik yang digunakan adalah:
v dengan membuat tugas yang relevan dengan materi yang telah disajikan
v dengan meberikan tes yang sesuai dengan materi pelajaran yang telah disajikan.

E.     Keunggulan dan kelemahan Strategi Pembelajaran Ekspositori
Keunggulan dan Kelemahan Strategi pembelajaran Ekspositori adalah sebagai berikut:
v  Keunggulan
ü  Guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi pelajaran dengan demikian ia dapat mengetahui sampai sejauh mana siswa mneguasai bahan pelajaran yang disampikan.
ü  Merupakan strategi pembelajaran yang sangat efektif apabila materi pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki belajar sangat terbatas.
ü  Siswa dapat mengobservasi atau melihat langsung
ü  Bisa digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar.

v  Kelemahan
ü  Hanya bisa digunakan untuk siswa yang memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara baik.
ü  Tidak bisa melayani perbedaan individu baik perbedaan kemampuan, pengetahuan, minat bakat serta perbedaan gaya belajar.
ü  Sulit mnegembangkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi, hubungan interpersonal, serta kemampuan berpikir klinis.
ü  Keberhasilan strategi ini tergantung dengan guru
ü  Gaya komunikasi yang satu arah menyebabkan kesempatan untuk mengontrol pemahaman dan pengetahuan siswa akan materi pembelajaran terbatas

F.     Penerapan dalam layanan BK
Penerapan sterategi mengajar ekpositori dalam layanan BK bisa kita lihat ketika guru pembimbing dalam memberikan berbagai pelayanan bimbingan konseling dimana dalam memberikan pelayanan tentunya guru pembimbing menggunakan strategi. Salah satu strategi yang dapat digunakan dalam pemberian pelayanan adalah strategi mengajar ekspositori karena seperti kita ketahuai bahwa strategi ini adalah strategi pembelajran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seseorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pembelajaran secara optimal.
Walaupun guru pembimbing memberikan pelayanan tidak mengajar namun prinsip yang di terapkan atau dalam aplikasinya tetap sama misalnya ketika guru pembimbing memberikan layanan informasi, penguasaan dan layanan lainnya tidak terlepas dari strategi mengajar ekspositori dimana guru pembimbing dalam menyampaikan topic secara verbal kepada siswa yang tujuannya agar siswa dapat menguasai atau memahami apa yang disampikan oleh guru pembimbing.

DAFTAR PUSTAKA

Surya darma .2008. Strategi  Pembelajaran dan Pemilihannya. Jakarta: Ditjen PMPTK
Wina Sanjaya. 2008. Strategi Pembelajaran, berorientasi Standar proses pendidikan. Jakarta: Kencana prenada Media Group
Ahmad Sabri. 2005. Strategi belajar Mengajar dan micro teaching. Jakarta: Quantum teaching





Tidak ada komentar:

Posting Komentar